July 22, 2011

Mr Sterile Assembly [SEA Tour 2011 - Yogyakarta]

Mr Sterile Assembly
South East Asia Tour 2011
Summer Breeze Holiday. Kampus Sanata Dharma – Yogyakarta. 20 Juli 2011

Bisa jadi saya bakal melewatkan kedatangan Mr Sterile Assembly, kalau saja tidak membaca status seorang teman di Facebook. Menjelang Mr Sterile Assembly naik panggung pun saya hampir luput, karena kekeliruan mendatangi tempat acara. Setelah kebut-kebutan di jalan dan tiba di tempat acara yang benar, Mr Sterile Assembly sudah naik panggung dan saya melewatkan dua lagu sebelumnya.

Penampilan mereka kemarin di Jogja adalah bagian dari rangkaian tour yang kedua kalinya di Asia Tenggara. Lima tahun lalu band asal Wellington, Selandia Baru, ini pernah melakukan tour Asia Tenggara, dan tampil di beberapa kota di Indonesia. Kebetulan saya bisa menikmati penampilan mereka saat mereka singgah di Bandung pada 2006. Jika kemarin mereka tampil di hari pertama Summer Breeze Holiday, begitu juga dengan dulu, mereka tampil di hari pertama Microfest yang diadakan di Toko Buku Ultimus. Saya masih ingat saat bermain di Bandung, pada lagu terakhir mereka mengajak Ucok Homicide dan Bucek dari Punklung untuk berkolaborasi. Kolaborasi dadakan yang penuh improvisasi namun benar-benar bisa dinikmati dan menjadi klimaks acara sekaligus menutup hari pertama festival tersebut.

Terus terang saya tidak terlalu mengikuti perkembangan musik Mr Sterile Assembly pasca tour mereka dulu, sehingga sedikit kaget dengan komposisi musik yang mereka mainkan sekarang. Dulu musik mereka perpaduan Punk Rock, Free Jazz, Folk, Noise, Chaotic dipadu dengan keabsurdan theatrical di atas panggung (kalau boleh, saya merujuk pada Naked City dan Crass). Kali ini mereka masih tetap theatrical dan terlihat unik dengan kostumnya, tetapi ada yang berubah pada komposisi musik dan line up personel. Jika dulu mereka datang berempat ke Indonesia, sekarang hanya tersisa Kieran aka Mr Sterile (drum-vocal) dan Chrissi Butler (bass-vocal). Musiknya kini terdengar lebih nge’math rock. Jujur, komposisi musik mereka sekarang lebih bisa saya cerna daripada dulu.

Rencananya setelah tampil di Jogja, Mr Sterile Assembly akan melanjutkan tournya ke Bandung, tapi sayang acara di Bandung mendadak batal karena permasalahan tempat. Jadwal tour pun berubah, mereka terpaksa mesti menginap semalam di Jogja lalu langsung menuju Bekasi esok harinya. Saya beruntung, malam itu mereka bersedia menginap di tempat saya dan tentu saja saya tidak melewatkan moment itu untuk mengobrol dengan pasangan suami istri yang masih terlihat “ngepunk” dalam usia yang jelas sudah tidak muda lagi.

Pertanyaan yang selalu ingin saya tanyakan pada personil Mr Sterile Assembly ialah musik apakah yang mereka mainkan. Kieran menjelaskan bahwa musik Mr Sterile Assembly sejak dulu selalu berubah dan tidak pernah sama dengan sebelumnya. Dari sana Keiran mulai bercerita tentang Mr Sterile Assembly sampai akhirnya seperti sekarang.

Di awal pembentukannya, Mr Sterile Assembly sempat beranggotakan tujuh personel, bass, drum, gitar, dan beberapa personil mengisi brass section. Departemen vokal diisi oleh beberapa personil sambil memainkan instrumen. Keiran sendiri pada awalnya bermain gitar sedangkan Chrissi memainkan clarinet. Kemudian setelah beberapa personel keluar, Keiran kembali bermain drum, instrumen yang ia mainkan di awal-awal bermain musik. Lalu setelah pemain bass terdahulu keluar, Chriissi pun mulai belajar memainkan bass sampai permainannya matang baru Chrissi tampil di panggung sebagai pemain bas sampai sekarang.

Mr Sterile Assembly memang beberapa kali berganti personil dan saat tour sebelumnya, Dave dan Jeff masih bergabung memainkan gitar dan saxophone. Setelah ditinggal pemain gitar dan saxophone yang hijrah ke Eropa dan Australia, sempat masuk Sarsha Douglas yang memainkan bas, sehingga ada dua pemain bas yang main bersamaan setiap manggung. Trio ini sempat menghasilkan album Whyt pada 2008, tapi formasi itu tidak bertahan lama. Setelah gagal mencari personil baru, akhirnya Kieran dan Chrissie memutuskan untuk tetap melanjutkan band ini meski hanya berdua.

Setiap personil yang bermain di Mr Sterile Assembly selalu memberikan pengaruh terhadap musik yang dihasilkan dan hal itu terdokumentasikan dalam rilisan-rilisannya sejak 2004, dari album Hilagu, 15 Min Crib, Whyt, sampai album teranyarnya Transit yang rilis 2011. Dari komposisi musik yang terdengar begitu noise experimental jazz punk seperti di album Hilagu dan 15 Min Crib sampai Transit yang berubah sedikit math rock yang kental post punk. Meskipun selalu berubah namun Kieran tetap menekankan, “We’re Still A Punk Rock Band”.

---

No comments:

Post a Comment