October 18, 2010

3 Way Split Zines

3 WAY SPLIT ZINES
Ukuran : A4
Harga : Rp. 7.500,-
Kontak Distributor : anakmuda@gmail.com atau Dendrew (02292680689 / 085793555205)

Sekarang memang sedang musimnya penerbitan zine dikompilasikan atau bahasa kerennya split zine, ada yang bilang juga zine keroyokon. Setelah seven ways split zine yang beberapa bulan lalu keluar, kini ada lagi three ways split zines yang diisi oleh Twisted Nerve, Faggot Bulletin, dan Menghamba Mesin Photokopi. Kebetulan dua dari zinemaker di three ways split zines ini (Menus dan Mila) ikut juga di Seven Ways Split Zine dulu. Saya mendapatkan zine ini langsung dari Mila dan dengan senang hati pula saya akan mereview Twisted Nerve pertama sesuai urutan penempatannya yang paling depan dari dua judul zine lainnya.

Twisted Nerve (TN) tidak jauh berbeda dari zine Mila sebelumnya yakni Pussy Wagon (PW). Masih berisi beberapa tulisan personal lengkap dengan review film yang menjadi ciri khas dari zine-zine yang dibuat oleh Mila. Review film ini ada di bagian awal, di mana film Wild Tiger I have Known yang diinterpretasikan cukup detail dan lebih menariknya lagi cerita mengenai film itu direlasikan dengan kehidupan personalnya. Yup, inilah bagian yang paling saya suka dari reviewnya si Nyong ini. Kemudian masih berhubungan dengan film, di sini ada list berisi 10 Fucked Up Movie yang mungkin sedang disenangi Mila sekarang. Ya saya bilang sekarang karena bisa jadi sebulan lagi listnya bakal berubah. Di TN ini justru yang lebih dapat dinikmati ada di bagian tulisan personal, yang lebih “berat” dibandingkan tulisannya di PW. Lebih “berat” karena cara penulisannya yang tidak “senyeleneh” di PW, dan pembahasannya ya katakanlah lebih rumit, namun tetap dengan gayanya yang khas. Di zine yang dibuat secara cut n paste ini ada interview dengan The Frankenstone, sebuah band punk rock n roll dari Jogja yang sedikit absurd dengan musik yang dapat membuat sosok inferior di tengah pergaulan menjadi lebih cool dengan kejelekannya itu. Sayangnya di interview ini The Frankenstone kalah absurd dengan si pewawancara yang memang sudah terlalu absurd. Ada sebaris kalimat di TN yang sepertinya menggambarkan sosok Mila secara pribadi; “(Saya) gampang seneng, gampang sedih, gampang senengnya lagi. Ya ampun saya memang cewek gampangan”. :D

Selanjutnya adalah sebuah zine yang dibuat oleh Donald dari Jambi, Faggot Bulletin (FB) edisi empat. Zine ini sangat informatif, karena di dalamnya begitu banyak informasi tentang grind, noise, dan punk, yang mungkin sebelumnya saya kurang tahu, atau cuma dengar. Terus terang, saya rekomendasikan untuk kalian yang sedang tergila-gila dengan musik grindcore/noise/punk whateva lah. Saya yang newbie akan musik begitu terpuaskan setelah membaca FB meskipun mesti membacanya dengan bersusah payah buka kamus karena FB ditulis dalam bahasa Inggris. Di dalamnya selain beragam informasi mengenai grind dan noise (penjelasan secara definitif) juga ada interview dengan Bestial Vomit saat band dari Italia ini tour di Indonesia, dan tentu saja review rilisan musik. Donald hanya mereview rilisan rekaman musik yang dicetak di cd-r/cd burning. Saya penasaran kenapa rilisan yang direview hanya rilisan dalam cd-r saja. Apa mungkin supaya kadar DIYnya semakin kental? Entahlah. hhmmm. 

Bagian terakhir adalah Menghamba Mesin Photokopi (MMP), zine dari Menus ‘Big Papa’, vokalis band grindcore To Die. Diawali dengan tulisan personalnya Menus tentang kehidupan pribadinya yang baru saja menikah juga tentang orang-orang di sekitarnya. Selain itu di bagian ini Menus membahas tentang zine serta pendapatnya mengenai lay out dalam pembuatan zine. Di sini saya ingin sedikit berpendapat karena pendapat saya ada yang berbeda dengan Menus di tulisannya itu. Saya sependapat dengan Menus bahwa isi sebuah zine jauh lebih penting daripada lay outnya, cuma bagi saya bahwa baik isi, substansi, ataupun esensi dari sebuah zine dapat sampai kepada pembaca jika didukung dengan tampilan yang tidak menyulitkan pembaca. Mau lay-outnya cut n paste, ditulis tangan, atau dibuat dengan software grafis dengan hasil yang terlihat begitu absurd, bukanlah menjadi persoalan asalkan apa yang ingin disampaikan oleh si zinemaker dapat sampai dan dimengerti oleh pembaca. Memang sebuah zine tidaklah harus begitu menarik secara estetika, namun bila sebuah zine dibuat sebagai sebuah media komunikasi maka cara untuk mengkomunikasikan ide dan informasi itu mesti juga diperhatikan. Berbeda jika zine hanya sebagai media berekspresi, toh mau dibaca ataupun idenya sampai atau tidak juga nggak jadi masalah, karena memang dibuat hanya untuk berekspresi secara pribadi dari si zinemaker. Jika dalam dua zine sebelumnya terdapat review film dan rilisan, maka di MMP giliran review zine yang dihadirkan. Tiga zine yang dimuat dalam satu terbitan ini saling mengisi satu sama lain karena berbeda tiap karakter zinenya namun menjadi sebuah terbitan yang sangat layak dinikmati secara keseluruhan.

2 comments:

  1. Hmmm... belum kebagian ni zinenya,,,, jadi penasaran banget pengen ngebaca.... hehehe.... Ada apa dibalik TN dan MMP??? jadi penasaran... untuk faggot bulletin punya bang donald, saya sudah baca draftnya... memang sangat menarik bagi saya karena sanagt informatif tentang scene grind/noise/experimental..... tapi disini sedikit komentar saya tentang review FB (faggot bulletin), untuk review rilisan yang ada di issue ke 4disana memang kebetulan khusus untuk CDr saja... karena review yang lainnya seperti tape, vinyl, CD udah diulas di FB issue ke 1, 2 dan 3... cukup sekian...

    Salam kompak...

    ReplyDelete
  2. Hahahahahahaha...........saya setuju dengan review zine ini....

    Milla emang agak sedikit berat tata bahasanya nih..mungkin karna pengaruh lagi nyusun Tugas akhir yaaahhh...hehehehehehehe...............
    Mungkin bagian tulisan pembuka di awal zine agak kepanjangan, tanpa jeda, hehehehehehehehehehehehe...tapi tetep, aku suka semua zine yang dibikin milla, termasuk zine Fix nya itu..hehehehehe

    Buat faggot....wuuiiiihhhh.....udah dehhhh....aku kenalan ama yang nama nya noise aja dari zine ini..............Dan untuk sesi review cd cd kali ini bener bener seru....ada beberapa band grind/noise yang cukup bikin penasaran.......aku baru tau, rupanya di scene noise grind juga banyak band band yang meng eksplor musik nya....

    Menghamba mesin fotokopi.....beeeeuuuuuhh......yang paling bikin meleleh dan menyentuh hati yaaaa tulisan pembuka nya itu...Gak tau kenapa dehh, aku demen banget kalo udah baca tulisan tulisan personal yang mengarah ke curhat.....gimaaanaaaaaaa gitttuuu...hehehehee


    Oiya, satu hal lagi yang bener bener keren abis dari 3way split ini....Ketiga zine yang ada di split ini bener bener zine zine dengan layout gunting tempel yang giiiillllaaaaaaa!!!!!!!!
    Coba cek aja tuh, salah satu halaman twisted nerve yang bagian interview The Frankenstone, dibuat mutar mutar bolak balik..saadiiisss....
    Di faggot, aku suka banget gunting tempel yang ngambil background nya dari koran ato majalah, dan gambar gambar dari koran ato majalahnya itu masih dibiarin aja disitu.....jadi rameeeee...
    Dan buat menghamba mesin fotokopi!!!!!!! Wuuaaaahhhh, kayaknya menus lagi ngeluarin sisi gelap nya yang biasa dituangkan dalam puisi di zine mati gaya, kali ini dituangkan dengan layout gunting tempel yang minimalis, hanya dengan latar belakang yang hitaaaaaaaaammmm!!!!

    Kalo emang kamu pencinta zine, wajib deh nyari zine ini..........Untuk wilayah Kalimantan Barat, bisa order ama saya.... :-)

    ReplyDelete