October 7, 2010

Lust Slash Desire #1


ukuran : setengah A4 (lihat gambar)
jumlah halaman : 100 hal.
harga : Rp. 7000,-
kontak :  delirious.hyena@yahoo.com

Akhir-akhir ini saya sedikit bosan dengan zine-zine politis, apalagi kalau tulisannya itu-itu aja. Misalnya anarkisme yang sejak awal 2000’an terus dibahas sehingga lebih nampak seperti tulisan yang hampir sama diulang terus menerus. Sepertinya malah sebuah zine baru bisa dikatakan sah sebagai zine politis jika mengulas tentang anarkisme. Atau zine yang nampaknya tidak akan bisa dikatakan sebagai zine hardcore jika tidak membahas mengenai veganisme. Untungnya ada Lust Slash Desire yang cukup mengobati kemandegan publikasi zine yang menuju arah membosankan itu. Ada dua alasan kenapa saya bisa bilang kalau zine ini cukup ‘kick ass’.

Pertama, konten zine beda dengan zine-zine kebanyakan. zine ini banyak membahas eksplorasi seks sampai ke titik yang cukup terjal seperti bondage dan sado masochist namun penulisannya jauh dari seperti karangan-karangan imajinatif murahan seperti di 17tahun.com atau ceritaseru.com dan tidak berisi panduan gaya bercinta untuk pasutri seperti kamu membaca kamasutra. Hampir keseluruhan tulisan di dalamnya merupakan tulisan personal dari setiap kontributornya dengan gaya bahasa yang bisa dikatakan sederhana dan mudah dimengerti. Penggunaan kata bahasa inggris cukup tepat digunakan untuk kata-kata yang memang tidak ada padanannya dalam bahasa indonesia, atau jika dibahasaindonesiakan akan mengurangi ekspresi dari si penulis. Istilah-istilah yang asing di dalam badan zine dijelaskan definisinya pada bagian glosarium di bagian akhir zine. Dilihat dari kontennya jelas berbeda dari zine-zine sebelumnya walau tidak begitu baru juga. Kedua, zine ini informatif. Dari setiap tulisan yang ada di dalam zine ini hampir semuanya memuat informasi-informasi baru yang berkaitan dengan praktik eksplorasi seks, salah satunya ialah sebuah artikel cara membuat Shibari (bentuk ikatan dan simpul tali yang digunakan dalam praktik bondage) di halaman 53. Selain itu disertakannya review film, buku, ataupun komik yang  menjadi cult untuk para penggemar praktik bondage dan sado masochist.

Ada yang sedikit mengganjal bagi saya dan ingin menanyakannya pada sang editor. Kenapa tulisan Mrs.O yang berjudul She Was Not (halaman 62) tetap dimuat dalam bahasa Inggris dan tidak diterjemahkan saja? Entah karena malas menerjemahkan atau apakah karena penggunaan bahasa Inggris lebih dapat mempertahankan substansi tulisan itu?hhhmmm. Lalu ada hal kecil namun bagi saya justru sepertinya menurunkan tensi di titik yang hampir klimaks ketika membaca, yakni pada bagian yang ditulis oleh Isis (halaman 23-48). Di beberapa bagian tulisannya sang penulis menggunakan kata sebut “aku” untuk menunjukan dirinya dengan langgam penulisan yang bisa dikatakan cukup puitis dan “nyastra”, tapi di bagian lainnya ia menggunakan “saya” dengan gaya penulisan yang menurun drastis menjadi terlalu sederhana seperti obrolan sehari-hari. Oh iya, ilustrasi-ilustrasi di zine ini begitu bagus dan cukup berelasi dengan tulisan di mana ilustrasi tersebut diletakan. Secara keseluruhan, zine ini sungguh harus dibaca. Namun tidak direkomendasikan untuk kalian yang terlalu normatif, moralis, atau yang berharap zine ini berisi artikel tentang bahaya rokok bagi kesehatan organ reproduksi!

3 comments:

  1. pecinta 17tahun.com dan ceritaseru.com nih yeee,,, kantoi! :p

    ReplyDelete
  2. mrs.o itu kontribusi yang masuk pas layout nya udah mu beres, hehe, sama kaya si sante caserio yang juga pake bahasa inggris itu. udah males nerjemahinnya dan bingung juga takut gak tepat sama maksud penulisnya, hehe.

    si isis itu emang suka nulisnya gitu :D biarin ajalah.

    ReplyDelete